Kamis, 17 Maret 2011

Dongeng Tema “Pekerjaan”

Hari ini, kamis tanggal 17 Maret 2011, saya diundang oleh Paud Citrapata jl. Trunojoyo x/19 banyumanik Semarang, untuk mendongeng dengan tema “Pekerjaan”.
Dongeng tematik ini akan dilaksanakan rutin setiap minggu sekali, dengan tema yang berbeda-beda disesuaikan dengan kurikulum Paud.
Bagi saya, kepercayaan ini merupakan suatu anugerah yang luar biasa dapat berbagi cerita kepada anak-anak paud dengan tema yang berbeda, sehingga memberikan dongeng dengan cerita yang tentunya berbeda-beda pula.
Tampak anak-anak paud terkesima mendengarkan dongeng sekaligus bernyanyi bersama, karena dongeng yang saya bawakan adalah dongeng operet, ada musik dan lagu, sehingga anak-anak sangat menikmati dongeng yang saya bawakan.
Secara detail materi “pekerjaan” saya gambarkan melalui alur cerita yang menarik sehingga mereka memahami jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ada di sekitarnya.
Setelah selesai, mereka meneriakkan cita-cita mereka….lucu-lucu cita-cita…Itulah anak-anak.

Jumat, 11 Maret 2011

Dongeng/Cerita Sebagai Pendidikan Imajinasi/Fantasi

Imajinasi sangat dibutuhkan untuk proses kreatif karena kreativitas seseorang umumnya merupakan produk imajinasi. Oleh karena itu, seseorang anak yang mendapat kesempatan untuk bebas berimajinasi melalui bermain atau aktivitas-aktivitas lainnya, mendapatkan peluang besar untuk memunculkan potensi-potensi kreatifitasnya.
Salah satu ekspresi kreatif anak melalui imajinasinya ditunjukkan dengan dongeng/cerita.

imajinasi dan fantasi anak

Suatu contoh anak saya, pernah dengan hanya memakai sobekan tissu dia gunakan sebagai media mendongeng.
Dia memiliki imajinasi, tissu yang dia dibentuk menurut versi dia sebagai tokoh yang diperagakan dalam sebuah adegan dongeng dan dengan dialog yang dia kuasai ternyata dia sangat menikmati dongeng yang dia bawakan tersebut. Biasanya anak saya menirukan dialog dan adegan seperti dalam kartun yang pernah dia lihat.
Para pendidik dan ahli ilmu jiwa sepakat bahwa pada masa anak-anak berimajinasi dan berfantasi adalah sebuah proses kejiwaan yang sangat penting. Imajinasi dan fantasi akan mendorong rasa ingin tahu seorang anak. Rasa ingin tahu ini sangat penting bagi perkembangan intelektual anak. Imajinasi dan fantasi anak yang kaya juga akan sangat berfaedah bagi pendidikan kreativitas mereka.
Untuk merangsang imajinasi dan memperkaya daya fantasinya, kita dapat melakukannya secara efektif dengan bantuan cerita.

Selasa, 08 Maret 2011

Teknik Dongeng Media Penyampai Pesan Moral

Saat kita mendongeng, pasti ada pesan moral yang ingin kita sampaikan kepada anak-anak, karena dengan media dongeng ini pesan moral yang kita sampaikan lebih didengarkan oleh anak-anak.

media penyampai pesan moral

Secara prinsip, saat anak-anak senang mendengarkan ceritanya, maka secara otomatis pesan-pesan moral yang kita selipkan akan didengarkan anak dengan senang hati pula.

Begitu pula kebalikannya, bila anak-anak tidak senang mendengarkan cerita kita, maka secara otomatis pula cerita tidak didengar (main sendiri, berbicara sendiri, ribut dan lain-lain) sehingga semua pesan moral kita tidaka akan sampai ke anak-anak.

Beberapa teknik memberikan muatan/pesan moral pada dongeng kita :

1. Pesan moral cukup diselipkan dalam dongeng yang kita bawakan, bisa di awal cerita, ditengah cerita atau di akhir cerita

2. Dongeng yang kita bawakan memang sudah bernafaskan nilai-nilai keagamaan misalnya kisah Nabi/Rasul, kisah sahabat nabi dan sebagainya

3. Pesan moral itu kita tonjolkan melalui dialog para tokoh dalam cerita (usahakan dialog yang kita bawakan benar-benar hidup dengan membedakan suara karakter tokoh yang ada, juga intonasi yang baik)

4. Pesan moral dalam bentuk kesimpulan yang kita ambil sendiri.

5. Pesan moral dapat diambil dengan mengajak anak-anak menyimpulkan nilai-nilai / pesan moral apa saja dari dongeng yang telah selesai kita bawakan.

Dari beberapa teknik diatas, kita tinggal memilih yang kita sesuaikan dengan situasi dan kondisinya.

Ok…semoga bermanfaat…..

Senin, 07 Maret 2011

Manusia Memerlukan Cerita

Suatu pertanyaan : benarkah kita manusia memerlukan cerita? mari kita coba bahas bersama.

Menurut Prof. Riris K. Toha-Sarumpaet, M.Sc., Ph.D dalam sebuah seminar, Cerita adalah bagian dari hidup. setiap orang adalah bagian dari sebuah cerita. Kelahiran, pekerjaan, perjumpaan, usaha, ketegangan, penyakit, perkawinan, dan lain-lain adalah sebuah rentetan kejadian dan kisaha kemanusiaan yang amat menarik.

Bahkan cerita adalah narasi pribadi setiap orang, dan setiap orang suka menjadi bagian dari satu peristiwa, bagian dari satu cerita, dan menjadi bagian dari sebuah cerita adalah hakikat cerita.

Otak manusia juga disebut sebagai alat narasi yang bergerak dalam dunia cerita. Semua dapat mengingat dan mengenal mengenal dunia adalah karena keadaan cerita itu. Kalau semua pengetahuan itu tidak disimpan dalam bentuk cerita, tak akan bisa diingat. Itulah sebabnya segala yang disimpan dalam bentuk cerita jauh lebih bermanfaat dan bermakna daripada segala yang dijejalkan ke dalam otak hanya dalam bentuk fakta-fakta atau sekuen-sekuen yang sama sekali sulit dicari antar hubungannya.

Semua manusia memerlukan cerita. Demikian juga anak-anak, dan itu pula sebabnya anak-anak senang mendapatkan cerrita. Karena anak-anak langsung merasakan sebagai bagian dari cerita, dan percaya bahwa pencerita itu sangat peduli dan mencintainya. Dalam sesi cerita anak-anak merasakan kehangatan dan kebersamaan. Rasa haus pada cerita, mendengarkannya dan menjadi bagian darinya, juga tampil dalam kehidupan keseharian anak yang pada gilirannya suka menciptakan cerita. Anak-anak sangat mencintai cerita hingga sangat gemar membuat cerita, untuk dibagi dan sekaligus memastikan kebersamaannya dengan orang lain. (Dr. Subyantoro, M.Hum, 2007)

Itulah luar biasanya cerita yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.